MENJELAJAHI MINI HOLLYWOODNYA VERSI INDONESIA, GAMPLONG STUDIO ALAM YOGYAKARTA
Siapa nih yang ingin berlibur di
Hollywood dengan gaya tempo dulu? Jika sobat lancong ingin, Gamplong Studio
Alam bisa jadi destinasi wisata yang berikutnya.
Salah satu spot foto di Gamplong
Studio
Gamplong Studio Alam Yogyakarta dijuluki
sebagai mini hollywoodnya versi Indonesia, karena keaslian suasana yang
tercipta di studio alam begitu memukau. Studio ini memang awalnya terbuat dari
setting dan properti yang sudah lengkap sehingga mirip dengan aslinya. Sebuah
destinasi wisata unik yang perlu kamu kunjungi saat liburan di Yogyakarta,
karena tempat ini tidak lepas dengan
pembuatan film Sultan Agung : The Untold Love Story (2018), Habibie dan Ainun 3
(2019), dan Bumi Manusia (2019) besutan Sutradara Hanung Bramantyo. dengan mengambil
setting sekitar abad ke- 16 dan 17.
Tempat ini dulunya merupakan lahan
desa , yang kemudian diubah menjadi Indonesia abad ke- 16 di Jogja. Di Akhir
abad ke- 16, Indonesia dikuasai oleh Belanda. Tidak heran jika di Gamplong
Studio Alam terdapat benteng Belanda, bangunan Cina, joglo, hingga nuansa
betawi. Tentu saja berfoto di tempat ini akan terasa unik karena bernuansa
tempo dulu. Tempat wisata Gamplong Studio Alam ini terletak agak tersembunyi di
sebuah dusun dan dikelilingi oleh rumah-rumah warga. Berada di Dusun Gamplong,
Sumber Rahayu, Moyudan, Sleman, Yogyakarta. Dari pusat kota Yogyakarta jaraknya
sekitar 16 km atau membutuhkan waktu selama 40 menit berkendara ke arah Barat
melalui Jalan Wates.
Rumah Tingkat dari Kayu
Hollywood versi Indonesia ini
memiliki spot-spot foto yang menarik dan instagrammable sehingga harus
dikunjungi oleh sobat lancong. Destinasi ini ke depan akan dijadikan sebagai
daerah tujuan wisata edukasi atau pendidikan. Berlatar sejarah dan bangunan
abad ke 16, membuat pengunjung belajar tentang sejarah masa lampau sebelum
kemerdekaan Indonesia. Belajar tentang khasanah Budaya bisa dilakukan di Studio
Alam ini sebab, kawasan ini memiliki beberapa venue dan bangunan seperti
Kampung Belanda lengkap dengan Benteng VOC nya, rumah tingkat dari kayu, Zona
Replika Kranggan Surabaya, kampung Pecinan, area sungai Ciliwung dengan
jembatan besi di atasnya serta kawasan rel kereta dan stasiun tempo dulu. Dari
sekian replika bangunan klasik tersebut, spot rumah tingkat dari kayu termasuk
paling favorit.
Spot Foto di Dalam Rumah Tingkat dari
Kayu
Sebelum
memasuki Gamplong Studio Alam saya menyempatkan wawancara dengan petugas
Gamplong Studio yaitu Mbak Saras mengenai tiket dan aturan dari Gamplong
Studio, ia menjelaskan bahwa harga tiket
masuk gratis, namun di depan tempat wisata tersebut tersedia kotak yang bisa
diisi dengan uang sukarela. "Tiket
masuk gratis, hanya ketika masuk akan ada kotak retribusi sukarela" ujarnya.
Dan bagi wisatawan yang membawa kendaraan pribadi akan dikenakan biaya parkir
Rp 2.000 untuk sepeda motor, dan Rp 5.000 untuk mobil. Khusus wisatawan yang
berkunjung untuk berburu foto, diimbau untuk memakai kamera ponsel. Bagi yang
membawa kamera DSLR, Mirrorless, Analog, dan lainnya, maka diwajibkan untuk
melapor ke petugas loket, agar nantinya diberi permit card yang bisa dipakai. "Kalau bawa kamera selain kamera hp
wajib lapor ke petugas agar dapat permit card yang bisa dipakai. Jika ketahuan
tidak memakai permit card, akan dikenai denda Rp 500.000" ungkap Mbak
Saras.
Ada tips nih dari Lancong Jogja agar kamu bisa mengunjungi tempat ini dengan waktu yang tepat. Kalau kamu datang dengan tujuan utama fotografi, datang lah di pagi atau petang hari pada cuaca yang cerah karena cukup bagus. Siang hari dengan suasana yang teduh juga cukup memungkinkan kamu jalan-jalan lebih santai. Suasana di tempat ini umumnya masih terbuka, jadi penting mencari suasana yang lebih teduh alias tidak panas. Datang di musim hari kerja sangat memungkinkan kamu bisa berfoto sepuasnya, dan bertanya lebih banyak pada guide tentang penggunaan tempat ini sebagai lokasi syuting film. Kalau kamu suka suasana ramai dan bertemu banyak orang, bisa berkunjung ke tempat ini di hari libur atau akhir pekan. Ada banyak pengunjung yang sengaja datang untuk melakukan pemotretan penting dengan gaya tempo dulu.
By :Shafira nada latifa
Tidak ada komentar: