Teras Malioboro, Rumah Baru Bagi Pedagang Kaki Lima Malioboro
Jika kita berkunjung ke Malioboro saat ini, maka akan terasa sepi
dan tentram, hal ini diakibatkan karena sebanyak 1.838 pedagang kaki lima (PKL)
yang setiap hari menghiasi sepanjang jalan Malioboro telah dipindahkan oleh
pemerintah setempat ke lokasi baru. Teras Malioboro, itulah lokasi baru yang
disediakan oleh pemerintah setempat untuk PKL daerah Malioboro.
Hal ini bukan
tanpa sebab, ada alasan tersendiri yang membuat para PKL dipindah tempatkan.
Alasan tersebut yaitu mengembalikan nuansa Malioboro seperti dahulu kala dan
mengurangi pemadatan pengunjung di sepanjang jalan Malioboro. Sudah
berpuluh-puluh tahun Malioboro selalu ramai oleh pengunjung, dan penyebabnya
adalah adanya PKL yang berjualan di sepanjang jalan Malioboro.
Ada dua lokasi
Teras Malioboro, yakni eks Bioskop Indra dan bekas gedung Dinas Pariwisata. Dua
lokasi ini dipilih karena dirasa memiliki luas yang memadai bagi PKL maupun
pengunjung yang ingin berbelanja oleh-oleh khas Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pemindahan lokasi
baru bagi para PKL ini menuai pro kontra. Banyak yang mendukung pemindahan ini
mengingat sudah padatnya daerah Malioboro setiap hari, namun tidak sedikit juga
yang menyayangkan pemindahan lokasi baru ini, terutama para pedagang kaki lima
itu sendiri, mereka merasa pemindahan ini mengakibatkan pemasukan mereka
berkurang, banyak juga pedagang yang takut akan tidak bisa berjalannya usaha
mereka di tempat baru.
“Ya mau gimana lagi, pernah 2 hari itu nggak ada pembeli sama
sekali, kosong, pemasukan juga nggak mesti, tapi pengeluaran mesti tetap
berjalan. Takut juga semisal nggak bisa ngelanjutin usaha, nanti kerja apa”. Ujar Dani, salah satu pedagang yang merasa kurang setuju dengan pemindahan
lokasi PKL.
Selain itu,
kurangnya persiapan yang matang dan terkesan mendadak membuat para pedagang
agak sedikit kaget, karena secara tidak langsung mereka harus memulai usaha
dari 0 lagi.
“Loh, kabar baru beberapa hari sudah langsung suruh pindah,
harusnya kan pelan pelan, sedikit demi sedikit, kan kita juga harus adaptasi,
kalau kaya gini siapa yang repot? Para pedagang kan, kita benar-benar harus
mulai dari 0 lagi”. Tambah
Dani.
Dampak langsung
yang dapat dirasakan dengan pemindahan tempat baru bagi PKL ini adalah sepi dan
berkurangnya aura ramai Malioboro yang sudah menjadi ciri khas Malioboro setiap
harinya. Selain itu, pemindahan lokasi ini agak sedikit membingungkan bagi para
wisatawan yang belum pernah sama sekali berkunjung ke Malioboro.
Namun jika kita
lihat dari segi positif dari pemindahan lokasi ini adalah nyamannya tempat
berniaga. Fasilitas di Teras Malioboro juga memadai, yang dimana terdapat
fasiitas berupa kamar mandi, musholla dan papan informasi. Hal ini sangat
memudahkan pengunjung maupun pedagang dalam berniaga. Selain itu juga, dengan
adanya pemindahan lokasi baru bagi PKL ini juga membuat Malioboro terlihat
nyaman, bersih dan asri. Hal itu bukan tidak mungkin karena memang maksud dari
pemerintah setempat adalah membuat Malioboro menjadi nyaman untuk dikunjungi.
Baik para pedagang
maupun pengunjung kini hanya bisa berharap dengan pemindahan lokasi bagi PKL
tidak hanya membuat Malioboro nyaman, namun perekonomian mereka juga bisa
membaik meskipun harus dilalui dengan berat. Selain itu, para pedagang juga
menunggu jani pemerintah setempat, dikarenakan sempat ada janji dari pemerintah
setempat untuk merenovasi dan memperbaiki kekurangan yang tidak layak di Teras
Malioboro.
Tidak ada komentar: